Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu). Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba"
Zaman Paleozoikum adalah era pertama
dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini dibagi menjadi enam periode,
berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon,
Karbon, dan Perm. Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim
masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya
tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu
(mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis ikan,
ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang
disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
Beberapa kejadian penting yang
terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga kepunahan masa utama. Kepunahan
adalah total hilangnya seluruh anggota spesies atau kelompok takson yang lebih
tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan dalam jumlah besar yang di alami
spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya
beberapa juta tahun.
1. Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang umum dijumpai dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang kini telah punah).
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang umum dijumpai dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang kini telah punah).
a) Invertebrata
Beberapa jenis invertebrate yang lebih dulu muncul di daratan di bandingkan yang lain adalah laba-laba, sentipoda, dan milipoda. Serangga masuk kedalam catatan fosil pada periode Karboniferus. Evolusi sayap ke arah yang lebuh baik memungkinkan serangga untuk berkembang menjadi kolompok makhluk hidup yang paling beragam dan melimpah hingga saat ini.
b) Vertebrata
Moyang Vertebrata tercatat pada awal periode Ordovisia yang di tandai dengan evolusi ikan. Evolusi pada ikan di mulai dengan ikan tanpa rahang, kemudian berkembang menjadi ikan berahang. Ikan bertulang rawan muncul pada periode Denovia dan periode tersebut di kenal sebagai zaman ikan.
c) Tumbuhan
Alga yang semula hidup di laut mulai berpindah ke perairan dangkal dan akhirnya menginvasi daratan yng lembap. Bentuk kehidupan akar tumbuhan dan jamur di daratan membentuk mikoriza. Adanya mikoriza memungkinkan tumbuhan dapat tumbuh pada batuan. Berdasarkan catatan fosil, tumbuhan berpembuluh di perkirakan telah ada pada periode Silurian
2. Ordovisium
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur.
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur.
Lapworth mengamati bahwa fosil fauna
pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode
Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri. Lapworth
mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda
dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki
periode tersendiri.
Zaman ini merupakan zaman
perkembangan hewan invertebrate dan pemunculan invertebrate lain seperti
Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid
(Lilia Laut), dan Bryozoa. Koral dan Alga yang berkembang membentuk karang
laut, Graptolit dan Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai
menyebar. Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa
rahang.
3. Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam laut kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang berperisai tulang sebagai pelidung.
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam laut kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang berperisai tulang sebagai pelidung.
Ketika binatang dan tumbuhan sudah
menetap di daratan, mereka berkontribusi terhadap proses perubahan bumi secara
fisik dan kimiawi, namun hidup di daratan membutuhkan strategi yang sama sekali
berbeda dengan di lautan, seperti mencari nutrisi dan air, menghindari
kekeringan, membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi. Tanaman darat disebut
vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan sistem tabung dalam
sirkulasi air dan nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Kebanyakan
tumbuh hanya beberapa sentimeter namun cukup tinggi untuk mencapai langit dan
menangkap cahaya matahari dan melepaskan spora reproduksi ke angin. Dengan
sistem akar yang lebih dalam dari tanaman awal (rhizoid) serta stem vertikal
yang kokoh, mereka sekarang sudah memunyai perlengkapan untuk mengolonisasi
permukaan bumi. Contoh untuk sebuah tanaman vaskular sederhana adalah
Cooksonia.
4. Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke seluruh benua.
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke seluruh benua.
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan laut.
Selama periode Devonian, bumi saat
itu terdiri dari tiga benua utama besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung
menjadi satu terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini sebagian
besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara terhampar sebagian
dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua Amerika Selatan, Afrika,
Antartika, India dan Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana,
mendominasi sebelah selatan belahan bumi.
5. Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.
5. Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.
Nama "karbon" diberikan
karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa
Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk
kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari Eropa
ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia.
Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur
Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara
Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal
periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode
Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman
perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan. Reptilia dan serangga raksasa muncul
pertama kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan fern paku
ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai menyatu
membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai
mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang
tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan
awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi.
Salah satu dari penemuan evolusioner
terbesar dari periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat
reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg
membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di daratan
dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga pada
masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.
6. Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea. Periode Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode ini dipelajari.
6. Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea. Periode Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode ini dipelajari.
Pada zaman ini perkembangan reptilia
yang mirip mamalia mulai meningkat dan munculnya serangga modern, begitu juga
tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan
massal.
Lingkungan geografis periode Permian mencakup area luas daratan dan lautan. Percobaan yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah bagian dalam daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif, karena kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah dari superbenua ini yang menerima curahan air hujan dalam setiap tahunnya. Daerah lautan pada masa ini sendiri masih sedikit yang diketahui seperti apa. Di bagian selatan superbenua tersebut terdapat daerah gletser yang luas, terbukti dari pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-tempat yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil penggerusan angin mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun, ada indikasi pada masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang ketika bagian dalam benua menjadi semakin kering.
Lingkungan geografis periode Permian mencakup area luas daratan dan lautan. Percobaan yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah bagian dalam daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif, karena kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah dari superbenua ini yang menerima curahan air hujan dalam setiap tahunnya. Daerah lautan pada masa ini sendiri masih sedikit yang diketahui seperti apa. Di bagian selatan superbenua tersebut terdapat daerah gletser yang luas, terbukti dari pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-tempat yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil penggerusan angin mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun, ada indikasi pada masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang ketika bagian dalam benua menjadi semakin kering.
Perbedaan antara masa Paleozoikum
dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir Permian yang ditandai dengan
kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal tersebut memengaruhi
banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan ekosistem. Namun yang paling
terpengaruh dari kepunahan massal tersebut dirasakan oleh komunitas laut yang
menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan kepunahan
membuka jalan bagi bentuk lain untuk mendominasi, dan membawa ke dalam masa
yang dikenal sebagai “Masa Dinosaurus”. Meski sebab dari kepunahan masal pada
periode Permian masih diperdebatkan, beberapa kemungkinan diformulasikan untuk
menjelaskan tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea,
dan aktivitas gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan
teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.