A.SEJARAH MANUSIA MENGENAL TULISAN
Penyebaran informasi berjalan dengan
cepat dari satu tempat ke tempat lain. Terutama setelah ditemukan televisi dan
internet. Namun apabila kita melihat sekilas ke belakang, bagaimanakah awal
mula media yang digunakan manusia dalam menyebarkan informasi ? Sebelum
internet dan televisi, kita mengenal dunia percetakan. Manusia menggunakan
berbagai macam media seperti kertas, batu, dan lainnya untuk menyampaikan
informasi. Jika melihat kembali media yang digunakan, semuanya menggunakan
tulisan untuk menyampaikan informasi.
Memang, tulisan menjadi salah satu
momen peradaban manusia. Tulisan membedakan zaman antara sejarah dan pra-sejarah.
Tulisan pada awalnya tidak berbentuk huruf, melainkan gambar. Secara umum,
perkembangan jenis tulisan tidak hanya dari suatu daerah saja, berbagai macam
jenis tulisan lahir dari berbagai macam jenis kebudayaan.
Perkembangan Tulisan
Pada awal mulanya, tulisan yang
digunakan merupakan gambar sederhana yang merepresentasikan suatu objek maupun
pekerjaan. Gambar yang digunakan merupakan gambar sederhana yang dimengerti
oleh para penduduk sekitar. Tulisan jenis ini disebut dengan piktograf. Salah
satu jenis piktograf yang kita kenal adalah Hieroglyph dari mesir. Tulisan ini
telah ada sejak 3000 tahun S.M dan biasanya ditulis pada lembaran daun papyrus
maupun dipahat pada batu.
Tahun 400 S.M bangsa yunani mulai
memperkenalkan system huruf yang menggantikan jenis piktograf. Huruf ini tidak
lagi mewakili hanya sebuah objek maupun kata kerja, akan tetapi mewakili suku
kata. Pada sekitar tahun 114 S.M. , bangsa romawi menyempurnakan huruf yang
digunakan oleh yunani sehingga menjadi cikal bakal huruf alphabet yang
digunakan sekarang.
Tidak hanya itu saja, di belahan
bumi yang lain, jenis tulisan lain pun berkembang. Lembah Mesopotamia, bagdad,
dunia arab, sampai daratan china pun mengembangkan karakteristik tulisan masing
– masing. Dan salah satu momentum persebaran tulisan di dunia adalah dengan
ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1439. Dengan
ditemukannya mesin cetak, persebaran informasi menjadi lebih mudah karena dapat
diperbanyak dalam waktu yang singkat.
Dari
tulisan-tulisan yang telah dihasilkan oleh manusia maka sampailah kita pada
budaya serta kehidupan yang terbentuk dari warisan tulisan para pendahulu.
Dalam sejarahnya, manusia mula –
mula tidak tinggal menetap akan tetapi mengembara dan satu tempat ke tempat
lain. Manusia mencari makan dari alam sekitarnya. Pada perkembangan berikutnya
manusia mulai menetap dengan mata pencaharian utama yakni bertani.
Dalam pengembarannya tersebut,
manusia memperoleh pengalaman bahwa bila mereka memberi tanda pada sebuah batu,
pohon, papan, lempengan serta bahan lainnya, ternyata manusia dapat
menyempaikan berita kepada manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada bautu,
pohon, serta bahan lainnya yang bisa ditulisi. Sebelum mengenal tulisan,
manusia berhubungan dengan manusia lainnya melalui bahasa lisan ataupun bahasa
isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan kepada pohon, batu,
ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi dengan manusia lain melalui
bahasa tulisan.
Dari segi lain, tanda ataupun
tulisan yang dipahatkan pada pohon, batu, dan benda lainnya dapat digunakan
sebagai catatan mengenai apa yang dikatakan manusia maupun apa yang perlu
diketahui seseorang. Dengan adanya tulisan tersebut dapat membantu daya ingat
manusia, karena kini manusia dapat melihat catatannya tersebut. Pesan dalam
berbagai pahatan tersebut dapat diteruskan dan diwariskan kepada generasi
berikutnya maupun kepada suku lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa manusia
menulis karena berdasarkan pengalamannya. Sebelum mengenal tulisan, manusia
berbahasa dengan menggunakan bahasa lisan dan isyarat. Bahasa tulis digunakan
sebagai alat komunikasi dan pewarisan pengetahuan dari generasi sebelumnya.
Menurut Adolf Portman secara
biologis, manusia dipandang sebagai prematur. Maksudnya semua spesies atau
binatang sejak dilahirkan sekaligus telah membawa serta seperangkat naluri atau
atau kemampuan alami buat tetap hidup (survive), sedangkan manusia tanpa
pemeliharaan ibu dan keluarganya (sebagai lingkungan) pasti akan mati.
Keseluruhan situasi di atas, yaitu kekurangan manusia dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan, maka lalu diganti oleh kemampuan manusia untuk menciptakan
suatu lingkungan tiruan (artificial) yang bentuknya beraneka ragam. Manusia
dalam hal ini dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan
dirinya, sehingga makin tinggi tingkat kemampuan abstraksi, makin tinggi pula
kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Berkat kesadaran dan kemampuan abstraksi
inilah, manusia akhirnya menghasilkan konsep tersendiri mengenai apa itu alam.
Konsep yang telah disistematisasi dengan otak dan kerangka pemikiran yang logis
dalam wujud ilmu pengetahuan, ialah yang nantinya merupakan benih dari
teknologi sebagai satu penerapan ilmu pengetahuan dalam berhadapan dengan alam.
Fase-fase Proses Teknik
1.Fase teknik destruktif, maksudnya
untuk memcahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung
mengambil dari alam dan tidak ada usaha mengembalikannya lagi ke alam. Manusia
masih bersifat food gathering dan ini terjadi dalam zaman batu. Orang yang
hidup pada zaman batu itu bersikap mengambil apa saja dari alam, belum ada
usaha untuk menanam.
2. Fase teknik konstruktif, ciri
budaya masyarakat yang hidup pada fase ini adalah telah melakukan penciptaan,
sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam
secara langsung, misalnya alat tembikar untuk keperluan memasak, senjata logam,
ladang dan peternakan. Dengan penciptaan baru ini, manusia sedikit demi sedikit
telah mencipta bagi dirinya suatu lingkungan baru. Lingkungan baru ini selalu
bermodalkan alam sekitar, maka merupakan the second nature (alam kedua) yang
bentuknya atau macamnya beragam, mulai dari kegiatan ekonomis, struktur
kemasyarakatan sampai ke bentuk peradaban dan keagamaan.
3. Fase teknik efektif, merupakan
puncak perkembangan teknik yang telah dicapai oleh manusia saat ini. Teknik
modern yang beraneka ragam, sebenarnya bertitik tolak dari analisis matematis
alam. Makin meningkatnya kebutuhan dan pemakaiannya dalam kehidupan manusia,
sehingga mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban mesin. Ciri-ciri
peradaban mesin adalah kesatuan bahasa internasional, sebagai pengantar yang
sangat mendorong perkembangannya. Selain itu dengan diciptakannya bahasa simbol
yang internasional, satu dan seragam, yaitu bahasa matematika, maka
berkembanglah secara pesat teknologi mesin. Semua itu tercapai karena manusia memanfaatkan
ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya
teknologi yang mendorong diciptakannya lalu ditimbulkannya ilmu pengetahuan
yang lebih maju lagi. Kesimpulannya, teknik ada karena adanya ilmu pengetahuan.
. ·
B. TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIAIndonesia dengan luas wilayah 1.990.250 Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik). Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB.
Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia.
Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam.
Kenapa fauna yang terdapat di bagian barat garis Wallace memiliki typical yang berbeda dengan yang terdapat di bagian timur? Apa factor utama yang menyebabkan hal ini?
Tulisan kali ini akan membahas tentang sejarah terbentuknya wilayah Indonesia secara geografis, sehingga pertanyaan kita tentang pengaruh benua Asia dan Australia dalam fauna dan flora di Indonesia dapat dipahami dengan lebih mendetail.
Rodinia (1200 Mya)
Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan Rodinia. Rodinia berada pada Era Neoproterozoic. Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton; Craton Amerika utara (yang nantinya akan terpisah dan menjadi Laurasia), Craton ini dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat. Pada bagian selatan, Rio plato dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya; craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur laut; craton Australia, craton India dan craton Antartica. Sedangkan untuk craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini.
Pada super benua Rodinia, kita melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan craton Australia.
Gondwana dan Laurasia (650 Mya)
Karena pergerakan kerak bumi, Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke dalam super benua Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam craton China Utara.
Pangea (306 Mya)
Juga merupakan super benua yang terbentuk dari bersatunya Gondwana dan Laurasia. pada era Paleozoic, era setelah Neoproteozoic. Saya ingin membahas dalam tulisan terpisah mengenai perbedaan Rodinia dan Pangea. Sekitar tahun ini beberapa pulau dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih terpisah.
Periode Cretaceous (94 Mya)
Periode Cretaceous termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga dengan Malaya, juga bersatu ke dalam Benua ini.
Periode Tertiary (50 Mya)
Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua. Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.

Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu (Mya).Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang) itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini.
Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia.
Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.
Wallace menyatakan perbedaan antara bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu garis, berdasarkan kepada hal ini dan juga berdasarkan observasi dan penelitian-penelitian yang dilakukannya.